Foto : Ketua Umum PBB Gugum Ridho SH. MH bersama Ketua DPW PBB NTB Nadirah Alhabsyi di acara pelatihan Bela Negara di Pusdiklat Kemenhan RI, Bogor (23/09/2025).
Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama strategis antara Partai Bulan Bintang dengan Balai Pusdiklat Kemenhan R.I dan bertujuan mencetak kader politik yang tidak sekadar cakap dalam panggung demokrasi, tetapi juga memiliki jiwa nasionalisme, patriotisme, disiplin, dan kesadaran bela negara yang tinggi.
Disela - sela kegiatan, Nadirah Al-Habsyi menegaskan bahwa partai politik bukan saja mesin elektoral. Tetapi kata dia, harus menjadi benteng ideologi bangsa yang bertugas menanamkan semangat perjuangan kepada kadernya.
“ Kader PBB harus menjadi benteng bangsa. Mereka bukan hanya politisi yang berorientasi pada kursi, tetapi pejuang yang mencintai tanah air, menjaga persatuan, dan siap berdiri di garda terdepan untuk rakyat, " Tegas Nadirah, Selasa (23/09/2025).
Selain itu, Dia juga menilai bahwa langkah yang diambil partainya sebagai terobosan berani. Di saat sebagian besar partai sibuk membangun mesin politik, PBB justru membangun tradisi politik baru yaitu kaderisasi berbasis bela negara. Tidak hanya melahirkan politisi, melainkan mencetak patriot bangsa yang pada hakikatnya mengabdi dan berjuang untuk kepentingan rakyat serta keutuhan NKRI.
Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung selama empat hari itu, seluruh kader PPB yang hadir akan digebleng dengan sejumlah materi yang komprehensif. Diantaranya, Wawasan kebangsaan ideologi pancasila, kedisiplinan dan ketahanan mental serta pembentukan karakter patriotik. Tujuannya adalah agar setiap kader benar-benar memiliki kesiapan fisik, mental, dan ideologis untuk berkontribusi bagi bangsa.
Nadirah yang merupakan Istri dari Sekretaris Wilayah GP ANSHOR NTB itu berharap, keikut sertaannya bukan hanya simbolisasi, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi seluruh kader Partai, khususnya di Nusa Tenggara Barat.
“ Jika kita ingin bangsa ini kuat, maka partai politik harus memulai dari kadernya sendiri. Bela negara bukan hanya tugas militer, tetapi kewajiban seluruh warga negara. PBB ingin memastikan kadernya menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton, ” Jelas Nadirah di akhir keterangannya. (ZK-07).