BAIQ NURUL WIDAYATI Sosok Perempuan Tangguh di Balik Event Akbar Peresean se-Pulau Lombok

Zona Kasus
, September 26, 2025 WAT
Last Updated 2025-09-26T11:36:29Z
Zonakasus.com - Mataram,NTB - Paguyuban Mayung Putek dengan bangga mengumumkan penyelenggaraan “Event Akbar Peresean Se-Pulau Lombok”, sebuah perhelatan budaya yang akan berlangsung pada 18 hingga 25 Oktober 2025 di Pura Miru, Mayura - Mataram, Lombok.  

Acara ini bertujuan utama melestarikan tradisi peresean, seni pertarungan tongkat rotan dan perisai kulit kerbau khas Suku Sasak serta menjadi momentum untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun Mancanegara, sekaligus mendorong pertumbuhan UMKM lokal melalui pameran kuliner, kerajinan, dan produk khas Lombok.  

Wawancara dengan Ketua Paguyuban  
Dalam konferensi pers Ketua Paguyuban Mayung Putek Baiq Nurul Widayati, menyampaikan pandangannya.  

“Kami percaya peresean adalah warisan luhur yang bukan hanya tentang ketangkasan, tetapi juga tentang persaudaraan. Dengan menggelar event ini di Pura Miru, Mayura - Mataram, kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa budaya Sasak adalah sesuatu yang membanggakan dan layak diapresiasi. Selain itu, kehadiran wisatawan berarti lebih banyak kesempatan bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan pendapatan mereka, dari pedagang makanan tradisional hingga pengrajin kain tenun. Semoga kegiatan ini bisa menjadi pemantik semangat bagi semua pihak untuk terus melestarikan warisan budaya kita.” Ucap Baiq Nurul Widayati pada Media Zonakasus.com Kamis, (25/9/2025).

Ia juga menambahkan bahwa Peresean Lebih dari Sekadar Pertarungan  
Peresean telah lama menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Sasak. Dalam praktiknya, pertarungan ini bukan sekadar adu fisik, tetapi juga sarat makna filosofis: keberanian, sportivitas, serta nilai menghormati lawan. Melalui event ini, peresean tidak hanya ditampilkan sebagai atraksi budaya, tetapi juga sebagai ruang untuk mengenangkan sejarah sekaligus memperkenalkan kearifan lokal kepada generasi muda dan wisatawan.  

"Peresean Lebih dari Sekadar Pertarungan  
Peresean telah lama menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Sasak. Dalam praktiknya, pertarungan ini bukan sekadar adu fisik, tetapi juga sarat makna filosofis, keberanian, sportivitas, serta nilai menghormati lawan. Melalui event ini, peresean tidak hanya ditampilkan sebagai atraksi budaya, tetapi juga sebagai ruang untuk mengenangkan sejarah sekaligus memperkenalkan kearifan lokal,"Pungkas Ketua Paguyuban Mayung Putek

Adapun Rangkaian Acara  
Selama delapan hari penyelenggaraan, masyarakat dan wisatawan akan disuguhkan:  
• Pertunjukan peresean setiap hari di arena utama Pura Miru, melibatkan pepadu (petarung) terbaik dari seluruh Lombok.  
• Pawai budaya dan musik tradisional Sasak.  
• Pameran UMKM, kuliner lokal, serta workshop kerajinan tenun dan anyaman bambu.  
• Diskusi seni dan budaya dengan tokoh adat, budayawan, serta pelaku pariwisata.  

Harapan dan Dampak  
Ia berharap Event ini mampu menarik ribuan pengunjung, memperkuat citra Lombok sebagai destinasi wisata budaya, dan menjadi agenda tahunan berskala nasional, bahkan internasional.  

“Kami bermimpi Event Akbar Peresean Se-Pulau Lombok menjadi ikon baru kalender wisata Lombok. Bukan hanya tontonan, tapi juga membawa dampak ekonomi bagi masyarakat, terutama UMKM. Jadi, setiap dentuman perisai bukan hanya suara pertarungan, tapi gema kebangkitan budaya dan kesejahteraan masyarakat,” tambah Baiq Nurul Widayati.  

Paguyuban Mayung Putek adalah komunitas pelestari budaya Sasak yang berfokus pada seni peresean, pendidikan budaya, dan pemberdayaan masyarakat lokal. Dengan semangat gotong royong dan cinta tradisi, paguyuban ini berkomitmen menjadikan budaya Sasak semakin dikenal di kancah nasional maupun internasional. (ZK-07)

SepekanMore