![]() |
Rapat Finalisasi kurikulum Muatan Lokal dan Literasi Al-qur'an untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dok. zonakasus.com. |
Dompu, zonakasus.com - Jargon Dompu maju, merupakan nafas bagi pemerintah daerah Kabupaten Dompu dalam menyongsong dan mewujudkan kemajuan pembangunan disemua sektor.
Jargon tersebut, kini menjamah dunia pendidikan dengan mengejawantahkan gagasan kurikulum tambahan berbasis Lokal dan Religi.
Gagasan kurikulum yang direncanakan launching pada 2 Mei 2025 mendatang, sepenuhnya telah dikemas dan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) dan Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Dompu.
Kemudian Budayawan dan tim percepatan pembangunan Daerah (TP2D), melalui Rapat Finalisasi kurikulum Muatan Lokal dan Literasi Alqur,an untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang di laksanakan pada Rabu, 22 April 2025 kemarin.
Pantauan media ini, Rapat finalisasi kurikulum yang digelar di Auditorium Dikpora setempat, membahas tentang Aspek-aspek pokok yang tertuang dalam rancangan punyusunan kurikulum, yang telah disusun oleh team penyusun kurikulum.
Dan melibatkan guru - guru dengan mempertimbangkan standar kelayakan kurikulum yang bertumpu pada aspek, dapat diterima, dapat mengerti dan dipahami.
Hal itu senada dengan pernyataan Kepala Dikpora Kabupaten Dompu, H. Rifaid, M.Pd, yang diwawancarai oleh media ini diruang kerjanya usai Rapat digelar.
"Kegiatan tadi, merupakan rapat tindak lanjut tentang pembahasan kurikulum muatan lokal, yaitu Nggahi Dompu, Budaya Dompu dan Sejarah Dompu, yang disusun oleh guru - guru yang berkompeten dan akan diterapkan di SD dan SMP, " kata dia.
Implementasi dari kurikulum ini, lanjut Kepala Dinas Dikpora, yaitu bagaima menyampaikan naskah tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
"Terkait dengan diskusi itu hampir semua pihak, yang memberikan saran dan masukan, dan pada prinsipnya bahwa kurikulum itu bisa dimengerti bisa dipahami, tinggal disempurnakan, kedepan konten pembelajaran kurikulum sifatnya dinamis," katanya lagi.
H. Rifaid menegaskan Kenapa kurikulum mulok dan literasi Al-qur'an itu penting untuk dilaksanakan, sebagai bahan ajar di sekolah, sebab kearifan lokal budaya Dompu dan ketaatan beragama, dalam kehidupan sehari - hari.
"Semakin ke depan, semakin hilang pada generasi kita, hal itu akan berdampak pada hilangnya identitas Daerah dan keteladanan pada generasi kedepan," tegasnya.
Ditempat berbeda, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, (Disbudpar) Kabupaten Dompu. Ir. Abdul Muis. M,si, melalui sekretaris Disbudpar, Zainal Afrodi, M,M yang turut hadir dalam acara tersebut, mengatakan, Disbudpar merupakan salah satu instansi pendukung yang berperan dalam mendukung data - data berbasis budaya untuk bahan penyusunan kurikulum,
"Data-data itu, meliputi data-data alat budaya, data kelompok budaya dan budayawaan," Zainal Afrodi.
Lebih Lanjut, Zainal Afrodi menuturkan, kurikulum muatan Lokal dan Literasi Al-qu'an sebagai pelajaran tambahan di sekolah merupakan langkah maju yang harus diapresiatif dan dukung penuh, sehingga kearifan budaya akan selalu tertanam dalam memori generasi mendatang lewat kurikulum.
"Kurikulum Mulok Dompu dirindukan lebih dari 20 tahun, semoga 2 Mei 2025 nanti bisa di Launching dan ditetapkan. Ini akan menjadi Imun positif bagi kebangkitan Budaya Dompu Mantoi," tutupnya [***]