Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana, menyebutkan bahwa banjir kali ini merupakan yang terparah dalam beberapa tahun terakhir.
“Banjir yang menerjang Kota Mataram kali ini merupakan yang terbesar dan tertinggi, sebab tiga sungai yang ada di kota ini termasuk Sungai Ancar meluap semua. Bahkan, ada yang menyentuh atap rumah warga. Hingga saat ini, proses evakuasi masih terus berjalan,” ujar Wali Kota kepada awak media.
Kawasan perumahan seperti Riverside Park, yang berlokasi dekat aliran Sungai Ancar, menjadi salah satu titik terparah. Beberapa warga terjebak di dalam rumah dan harus dievakuasi menggunakan perahu karet oleh tim gabungan BPBD, Basarnas, dan relawan.
“Di beberapa kawasan, debit air sangat besar karena hujan deras terus menerus. Jadi memang daerah-daerah yang berada di bantaran sungai terdampak semua,” tambah Wali Kota.
Pemerintah Kota Mataram telah membuka posko pengungsian di sejumlah titik, termasuk di Vihara Avalokitesvara, kantor kelurahan, dan beberapa hotel yang bekerja sama dengan pemerintah. Warga terdampak juga mulai mendapatkan bantuan logistik, air bersih, dan layanan kesehatan darurat.
Hingga berita ini ditulis, belum ada laporan korban jiwa, namun beberapa warga mengalami luka ringan dan stres akibat banjir yang mendadak. (ZK-07)
