Pencabulan

Pimpinan Ponpes di Lombok Diduga Cabuli Santriwati Hingga Puluhan Orang

Zona Kasus
, April 23, 2025 WAT
Last Updated 2025-04-24T07:08:21Z
Terduga pelaku pencabulan. Foto ist.


Lombar, zonakasus.com - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Lombok Barat (Lombar) inisial AF (55) diduga mencabuli santriwati hingga puluhan orang. 


Aksi tak terpuji dari seorang pimpinan Ponpes ini diduga sudah berlangsung sejak 2016 silam hingga 2023 lalu. 


Kejadian bejad ini dilaporkan oleh Koordinator Aliansi Stop Kekerasan Seksual (ASKS) Provinsi NTB, Joko Jumadi ke Mapolresta Mataram pada Senin (21/4/2025) kemarin.


"Modus pelaku adalah menjanjikan keberkahan di rahim korban agar bisa melahirkan anak yang kelak menjadi wali," kata Joko Jumadi usia memberikan laporan ke polisi. 


Menurut Joko, keberanian para korban untuk membuka suara setelah mereka menonton drama seri asal Malaysia yang berjudul “Bida'ah”. 



Serial tersebut mengangkat tema kontroversial mengenai penyimpangan dalam sketsa keagamaan, dan menggambarkan manipulasi spiritual yang dilakukan oleh tokoh karismatik, mirip dengan pola yang dialami para korban.


"Setelah menonton Bida'ah, beberapa santriwati mulai menyadari bahwa yang mereka alami selama ini adalah bentuk pelecehan. Dari situ mereka memberanikan diri untuk melapor," ujar Koordinator ASKS NTB.


Dikatakan Joko, adanya aksi bejat yang dilakukan AF sampai ke telinga pimpinan ponpes. Pengakuan AF di hadapan pimpinan ponpes, mengakui perbuatan yang dilakukan. 


"Menurut pengakuan pimpinan pondok, itu dia (pelaku AF) menyatakan mengakui perbuatannya. Tetapi di dalam keterangannya, dia (pelaku AF) lupa berapa banyak (korban)," kata Joko.


Pelaku melakukan aksi bejadnya di ruang kelas, satu per satu korban diajak masuk ke dalam ruang kelas. Pelaku mulai melakukan aksinya dengan manipulasi psikologis korban.


"Kejadiannya tengah malam, di atas jam satu atau jam dua, para korban diajak masuk kedalam ruang kelas," kata Joko. [ZK-07]

SepekanMore